Waktu menunjukan pukul 08.00
Marlyna terbangun dari tidur lelapnya kemudian menatap keadaan sekitar, dia juga mencoba memanggil-manggil nama Andra beberapa kali namun tidak ada jawaban. Sampai kemudian mata gadis itu melirik ke meja kecil dekat ranjang, Marlyna melihat beberapa lembar cek kosong tergeletak disana. Apa ini sebuah penghinaan? Andra seolah membayar seorang pelacur untuk memuaskan nafsunya semalam. Akan tetapi Marlyna tidak memikirkan itu, dia sibuk mencari keberadaan Andra sekarang.
Tangan mungilnya mengambil pakaian yang berserakan dilantai lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah itu Marlyna mencoba mencari Andra disekitar sembari terus menelponnya, tidak ada jawaban satu pun dan membuat hati gadis ini terasa seperti teriris. Tak habis akal Marlyna pergi ke bagian informasi dan menanyakan tentang kekasihnya, yang memesan kamar itu semalam.