"Andra, aku...."
Andra mengusap wajah kekasihnya itu dengan penuh kelembutan, dia akan mencoba agar Marlyna bisa mempercayakan semua masalah yang sedang dia tanggung sendiri tanpa sepengetahuannya. "Katakan siapa yang sudah membuatmu sampai seperti ini?"
Brakkk !
Pintu ruangan itu terbuka dan masuklah sosok Firda yang menangis seperti orang kesurupan lalu menghampiri Marlyna disana. Dia pura-pura memeluk gadis itu sembari berbisik pelan. "Jangan katakan apa pun pada Andra, dia bisa membunuh Jino dengan tangannya."
Marlyna paham dengan ucapan sahabatnya itu, semalam dia memang sempat bercerita tentang kejadian yang menimpa dirinya itu. Dan Firda benar-benar syok, marah bercampur sedih. Jika saja gadis ini mendengarkan ucapan sahabatnya untuk tidak pergi seorang diri. Mungkin Marlyna akan baik-baik saja sekarang.