"Mudah saja,habiskan malam dengan ku."Bisik Sivan,Kezia melebarkan matanya terkejut,dia menatap Sivan dengan cepat.Tubuh Kezia membeku sebentar,seumur hidupnya baru kali ini dia bertemu dengan pria sebrengsek Sivan.
Plakk
Sivan memegang pipinya yang habis di tampar oleh Kezia,Kezia melihat tangannya yang habis menampar Sivan.Tidak matilah dia setelah ini,Sivan tidak akan memaafkannya setelah ini,tapi walaupun dia sudah menampar wajah Sivan dengan keras dia tidak merasa menyesal sama sekali.
Sedangkan Sivan,dia tertawa kecil setelah mendapat hadiah sebuah tamparan di wajahnya,Sivan tidaklah marah karena pertama dia sadar dengan ucapannya itu kalau itu salah dan kedua Sivan sudah biasa di tampar seperti ini di pipinya.