"Terimakasih."
Arkan menolehkan kepalanya menatap Claudia dengan bingung,wanita itu menundukkan kepalanya sambil menautkan jari lengannya dia menghela nafasnya Panjang."Terimakasih sudah tidak melanggar janji kamu tadi,"Ucap Claudia tulus,dia merasa sangat bersyukur karena Arkan bisa menahan emosinya walau Sivan berulang kali menentangnya.
"Nope,itu bukan masalah besar untuk ku."ucapnya angkuh,Arkan tersenyum tipis atas pujian Claudia tadi,dia juga sedikit terkejut karena dirinya bisa menahan dirinya tadi,apakah Arkan harus mengadakan sebuah perayaan untuk ini?
Drt…Drt…
Claudia tersentak mendengar suara handphonenya dia mengambil handphonenya melihat nomor ayahnya yang menghubunginya.
"Halo kenapa pah?"Tanya Claudia bingung,tumben-tumbenan ayahnya itu menghubunginya di jam kerja seperti ini.
"Kamu lagi sama Arkan?"
Claudia mengangguk tanpa sadar."Iya,Arkan ada di samping aku."
"Kebetulan,bisa kalian menemui papah di cabang kantor baru?ada yang ingin papah bicarakan."