Sisca menundukkan kepala nya lalu tersenyum kecut,dia mencoba mengingat pertemuan nya yang manis saat melihat Dimas.Dimas datang dengan senyum cerah nya,pria berjas lab dengan kacamata besar yang sedang menyuapi es krim ke pacar nya dengan manis,mampu membuat hati Sisca terketuk Kembali,saat dia pertama kali melihat Dimas saat itu juga dia memutuskan untuk mengambil hati pria itu.
Tapi sayang,Dimas terlalu cinta dengan pacar nya hingga membuat Sisca harus melakukan suatu rencana yang membuat diri nya terjebak ke dalam hal ini.Semua yang terjadi sekarang juga karena diri nya,jika diri nya tidak melihat Dimas saat itu mungkin hal ini tidak pernah terjadi.Ah bukan nya hal ini juga berasal dari diri nya? Dan bukan Dimas yang harus di salahkan atas semua ini.
Sisca menarik nafas nya dalam,dia meletakkan air kedalam baskom dan membawa nya.