Karina menatap bayangan di cermin,mata bengkak dengan rambutan berantakan,jika di gambarkan dia persis seperti remaja yang habis putus cinta.Karina menarik nafas nya lelah lalu berjalan keluar hari ini dia harus berangkat bekerja.Sudah terlalu lama dia tidak bekerja,Karina tidak ingin dipecat hanya karena kegalauan hati nya.
"Sudah selesai menangis nya?" Sindir ibu nya,Karina mendengus dia menarik kursi di depan ibu nya lalu mengambil selembar roti dan mengoleskan nya dengan selai Nutella.
"Lihat wajah kamu dengan mata bengkak seperti ini." Karina menarik nafas nya."Karina tahu bu." Jawab nya singkat,Karina lalu memakan roti nya,bahkan sekarang roti nya terasa hambar di mulut nya.
"Sudah ibu bilang kalau cinta ya kejar bukan berdiam diri seperti ini." Ibu Karina asik mengoles roti nya tapi mulut nya terus menyindir putri nya."Kan sudah ketahuan kalau Ray tidak selingkuh,nunggu apalagi."