Dimas memutus sambungan nya setelah lama berbicara dengan Karina,Dimas melirik jam yang menunjukkan pukul 6 sore sudah hampir makan malam.Dimas bangkit menuju kamar Sisca untuk melihat keadaan Wanita itu.
Ceklek
Dimas mengedarkan pandangan nya dan melihat Sisca yang bersandar di dashboard Kasur sambil bersedekap,perlahan Dimas tersenyum berjalan mendekati Sisca.
"Sudah lebih baikan?" tanya nya lembut,Sisca memalingkan wajah nya menolak bertatapan dengan Dimas.
Dimas mengulurkan tangan nya menuju perut Sisca,Sisca melebarkan mata nya lalu menahan tangan Dimas.
"Mau apa?"
"Mencek,apakah sudah lebih baik atau belum." Ucap nya polos,Sisca ternganga dia hampir saja tertawa melihat wajah polos Dimas saat mengatakan itu.
"Sakit nya bukan di perut." Ketus nya."Lalu dimana?" Tanya nya lagi.
Pipi Sisca memerah,demi tuhan apakah Dimas tidak tahu menstruasi itu seperti apa?
"Lupakan lah aku mau tidur." Sisca ingin menarik selimut nya,tapi di tahan Dimas.
"Kamu nggak makan malam?"