Dan benar, apa yang di pikiran lin ji hua, ia pulang ke kediaman feng, dan tengah di tunggu oleh jendral feng dan feng Mei yi,
Lin ji hua melihat raut wajah marah pada jendral feng, satu ide muncul di otak lin ji hua, mereka tiba di depan jendral feng dan juga Mei yi,
"Dari mana saja kalian? " Tanya jendral feng
"Siapa mereka sha sha? " Tanya lin ji hua, dengan tatapan dingin,
"Apa yang kau bicarakan adik, jangan berpura-pura, untuk menghindari hukuman mu" Ketus Mei yi
"Ah, maaf tuan, nona muda mengalami hilang ingatan setelah melompat ke danau" Ucap sha sha dengan menunduk, tak berani menatap mata jendral feng
"Hilang ingatan, bawa di masuk" Ucap jendral feng
Sungguh di luar dugaan, hanya itu saja yang di katakan jendral feng, lin ji huan dan sha sha pun tak ambil pusing, ia pun pergi dari sana, menuju kediaman nya,
"Apa yang ayah lakukan, kenapa tidak menghukum nya? " Tanya Mei yi dengan nada kesal,
"Tenang sayang, dia hilang ingatan, kita bisa memanfaatkan hal itu" Ucap jendral feng dengan penuh kemenangan
"Apa maksud ayah? " Tanya Mei yi kebingungan
"Di hilang ingatan, otomatis tidak ingat putra mahkota, dan kau bisa mengantikan posisi nya, ayah akan bilang kepada kaisar nanti, jika ji hua mengancam akan bunuh diri jika pernikahan itu tidak di batalkan, dan saat itu, kau bisa berpura-pura, bersedia mengantikan posisinya" Jelas jendral feng
Mei yi hanya menganggukkan kepala nya, tanda ia setuju, tapi siapa sangka, lin ji hua tak sebodoh itu, ia senang jika pernikahan itu di batalkan,
Tapi ia tak suka dengan kata 'mengancam untuk bunuh diri, jika pernikahan nya tidak di batalkan', tapi lin ji hua akan mencari cara lain agar pernikahan ini tetap di batalkan,
Tapi tidak dengan menjelekkan namanya, lin ji hua memutar otaknya sekeras mungkin, ia harus bisa mencari cara agar pernikahan itu di batalkan,
"Adik? " Panggil Mei yi dengan membawakan makanan ditangannya,
"Adik? Siapa? Aku? " Tanya lin ji hua,
"Ya kau adik, aku Mei yi, kakak mu" Jawab Mei yi dengan senyuman manis,
Tapi bagi lin ji hua senyuman Mei yi bagai racun untuk nya, "aku membawakan kamu makanan, dimakan ya, kalo begitu aku pamit dulu"
Setelah meletakkan nampan berisi makanan di meja, Mei yi langsung undur diri, dan pergi dari hadapan nya,
"Dasar racun" Lin ji hua membawa nampan itu keluar kediaman nya, dan membuangnya ke kolam yang berisi ikan,
Dan benar, ikan yang memakan makanan itu mati seketika, ia benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir orang zaman dulu,
Hanya demi tahta dan kekuasaan, sampai rela mengorbankan saudara nya sendiri, sungguh kejam.
***
"Nona, putra mahkota datang berkunjung" Ucap sha sha
"Suruh saja di berkunjung ke tempat Mei yi, aku tidak suka dengan orang bermuka dua seperti dia itu" Lin ji hua terus membaca buku sejarah, sejarah kekuasaan dinasty Qing,
Lin ji hua perlu tahu apa saja yang bisa ia lakukan di dunia aneh ini, dan bagaimana ia bisa kembali ke tempat asal nya,
Lin ji hua sampai sekarang masih memikirkan ibunya yang di datangi oleh orang asing, apa jadi nya ibunya sekarang.
Lin ji hua memijat keningnya, kepala nya begitu pusing. "Ehem,, "ya, karena pikiran lin ji hua di penuhi oleh ibunya di masa depan, ia sampai tak mengatahui jika putra mahkota telah tiba di kediaman nya.
" Aish,, sha sha, sudah ku bilang bukan, suruh saja laki-laki itu pergi ke kediaman Mei yi, jangan menganggu ku,"bentak lin ji hua
"Ehem,, "
Karena kesal terus di ganggu, lin ji hua menoleh secara paksa, dan terkaget-kaget melihat pria asing di ke tempat nya, matanya memperhatikan pria itu dari atas sampai bawah.
"Sha sha" Teriak lin ji hua
Sha sha yang berlari terbirit-birit karena ia mendengar teriakan dari sang junjungannya, "iya nona, ada apa? " Tanya sha sha khawatir
Mata biru lin ji hua menyala, mengobarkan amarah nya, ia tak suka jika ada orang asing di tempatnya.
"Suruh pria asing ini pergi dari tempat ku, sekarang" Bentak lin ji hua
Sha sha menjadi gelagapan, bagaimana ia bisa mengusir seorang putra mahkota plus calon suami dari nona nya.
"Kau bicara apa hua'er, aku calon suami mu, putra mahkota, yi feng" Ucap pria itu tidak Terima jika di bilang orang asing.
Lin ji hua memiringkan kepalanya, menyilang kan tangan nya di dadanya, terseyum khas dirinya, senyuman nya memang terlihat manis plus mengerikan.
"Oh, ini Putra mahkota yang membuat dua orang kakak beradik berperang, "
Ya, entah kenapa saat lin ji hua merasa pusing, dia akan melihat apa yang terjadi pada feng ji hua, seperti ingatan yang sedikit demi sedikit, di kirimkan oleh feng ji hua,
Mungkin ia tak mau, jika lin ji hua sang pembunuh, membunuh orang yang tak bersalah, saat kepalanya pusing memikirkan ibunya,
Ia melihat jika yang menyebabkan dirinya jatuh ke danau adalah Mei yi, ia ingin menyingkirkan nya, karena ia mau putra mahkota,
Hanya Mei yi yang boleh menjadi Permaisuri dari putra mahkota.
"Jaga ucapan mu hua'er" Putra mahkota mencoba sebisa mungkin untuk tidak marah padanya, karena ia telah di beritahu oleh Mei yi, jika ji hua hilang ingatan.
"well, with pleasure," Lin ji hua berjalan ke arahnya dengan perlahan,ia mendekat wajahnya sedekat mungkin dengan wajah putra mahkota, lin ji hua melemparkan tatapan tajam ke arahnya,
"Aku akan menjaga perkataan ku, jika kau bisa membunuh ku" Setelah itu lin ji hua melangkah pergi dari kediaman nya, di ikuti oleh sha sha dari belakang,
"Well, with pleasure? " Gumam putra mahkota
Lin ji hua berjalan keluar kediaman kembali, ia menuju tempat dimana ia akan melatih gerakan pedang nya lagi, untuk kedua kalinya,
Tak masalah jika ia hidup di tempat aneh seperti ini, yang terpenting baginya, kebebasan, dan kesenangan sesaat nya, saat membunuh orang,
Mungkin setelah ia bisa mengendalikan pedangnya, ia akan berlatih senjata lainnya, karena tak mungkin, seorang pembunuh hanya mengandalkan satu senjata saja,
Ia sudah menguasai dua senjata belati dan pedang nya, baginya mempelajari kedua senjata itu sangat mudah, dibandingkan mempelajari senapan, sungguh merepotkan,
Dan dia juga butuh untuk mengasah itu, tapi dengan menggunakan busur dan panah, "tenang feng ji hua, aku akan membalas atas kematian mu, dan beri aku sedikit ingatan mu lagi" Gumam lin ji hua