Chapter 5 - chapter 05

"Kenapa? Ada apa? Apa masalah nya, jika aku menolong orang yang sudah menolong ku? " Lin ji hua selalu suka menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

"Ingat, kau sudah memiliki tunangan, dan kalian akan segera menikah" Ucap jendral feng, dia bahkan mungkin suka jika, lin ji hua membatalkan secara langsung pertunangan itu.

"Lalu kenapa? Apa masalah nya? " Tanya lin ji hua dengan menyilang kan kedua tangan nya, di dada, dan menatap tajam ke arah jendral feng.

"Jangan membuat malu, karena laki-laki yang kau bawa itu" Tegas jendral feng.

"Tapi sayang nya, bukan saya yang akan membuat keluarga anda malu, melainkan, putri anda. " Lin ji hua berjalan meninggalkan kediaman jendral feng, pergi kembali ke kediaman nya.

"Sha sha" Ucap lin ji hua

"Iya nona" Jawab sha sha

"Tidak salah bukan, jika aku membunuh orang yang telah menyakiti ku? " Tanya lin ji hua asal

"Apa maksud nona? Siapa yang ingin nona bunuh? " Tanya sha sha bingung.

"Sudah lupakan, bagaimana keadaan Liu Bei yang? Dia sudah sadar? " Tanya lin ji hua

"Sudah nona, baru saja bangun, dan-" Ucapan sha sha terhenti, karena lin ji hua, melototkan matanya, karena melihat orang asing di kediaman nya.

"Kenapa dia berada disini? " Tanya lin ji hua

"Selamat pagi nona lin ji hua, " Liu Bei yang menarik sudut bibirnya, membentukan senyuman yang sangat manis, tapi bagi lin ji hua senyumannya itu bakal seorang iblis.

"Maaf nona, saya sudah melarang nya tadi, tapi ia bersikeras untuk masuk, dan menunggu nona, kata nya dia ingin sarapan dengan nona" Jela sha sha,

Lin ji hua menghela nafas panjang, berjalan masuk kedalam, dan duduk di tepi ranjang nya.

"Kau sudah sembuh bukan, kau bisa pergi setelah sarapan"Ucap lin ji hua dengan datar

" Jika kau tak suka aku berada disini, aku akan pergi sekarang "ucap Liu Bei yang.

Ya, dia memang tak suka, tapi entah kenapa, saat Liu Bei yang mengatakan hal itu, hati lin ji hua merasa sakit.

" Sarapan lah dulu, aku tak sebegitu kejam nya pada orang yang telah menolong ku"lin ji hua bangkit dari duduknya, dan duduk di samping Liu Bei yang.

"Sha sha, kau juga ikut makan ya, sini" Lin ji hua menepuk tempat di sebelah nya, dan ia juga mengisyaratkan tak ada penolakan.

"Saya hanya akan duduk saja nona, saya makan setelah nona saja" Ucap sha sha yang sudah duduk di samping lin ji hua.

"Tidak, disini kita sama, makan, dan aku tidak menerima penolakan" Tegas lin ji hua

"Menarik, berbeda dari yang lainnya" Batin Liu Bei yang

****

"Laki-laki itu sungguh tampan, jauh lebih tampan dari putra mahkota, aku menyukai nya" Ucap Mei yi

"Tapi dia bukan siapa-siapa, dia hanya orang biasa, bukan orang seperti putra mahkota, yang sudah jelas memiliki tahta" Ucap jendral feng

"Ayah juga tahu, jika aku bersama putra mahkota hanya untuk Tahta , aku tidak benar-benar mencintai nya, ayah tahu itu kan" Ucap Mei yi

"Jangan buang berlian seperti putra mahkota, dan memilih batu bara seperti orang itu" Ucap jendral feng

Jendral feng meninggalkan Mei yi sendiri, Mei yi begitu terpesona akan parasnya.

"Jika aku bisa merebut putra mahkota dari nya, kenapa dia tidak bisa"

***

"Mungkin pernikahan mu dan ji hua akan di percepatan" Ucap kaisar yi zheng

"Kenapa seperti itu ayah? " Tanya putra mahkota

"Kau tak melihat laki-laki yang di bawa oleh nya, ayah melihat cinta di matanya, begitu tulus" Ucap kaisar yi zheng

"Lalu kenapa ayah? Ayah juga tahu jika aku dan dia tidak saling suka" Ucap putra mahkota

"Jangan seperti itu yi feng, atau nanti kau akan menyesalinya"ucap kaisar Yi zheng penuh penekanan

" Tidak akan ayah, "

Putra mahkota pergi meninggalkan paviliun di kediaman ayahnya, bejalan menyusuri jalan rahasia,yang hanya dia tahu, jalan rahasia menuju ke kediaman feng,tanpa ada yang tahu.

"Sayang ku" Sontak orang yang di panggil pun langsung menoleh, ah ternyata jalan rahasia itu langsung menuju ke kediaman Mei yi.

"Kakak" Perkik Mei yi

"Apa kau merindukan ku? " Tanya putra mahkota

"Ya,kakak mau menginap disini? " Tanya Mei yi, yang di balas anggukan oleh putra mahkota.

"Menjijikan" Gumam lin ji hua

Lin ji hua yang tak sengaja melintas di atas atap Mei yi, merasa geli akan perbuatan mereka, 'sungguh murahan, dasar jalang' itulah yang ada di pikiran lin ji hua saat itu, saat melihat mereka berdua.

****

"Kejar aku kakak" Seorang gadis yang kira-kira berunur 5 tahun, yang berlari dari seorang laki-laki, yang berumur 11 tahun.

Mereka adalah lin ji hua kecil dan juga liu yi zhe kecil,

"Nanti kalo kakak bisa menangkap mu, kamu harus mau ya jadi Queen di istana han" Ucap liu yi zhe

"Coba aja kalo bisa" Lin ji hua kecil menjulurkan lidahnya, dan berlari sekenceng mungkin, menghindar dari liu yi zhe kecil.

"Baaa, " Liu yi zhe kecil tiba-tiba saja berada di hadapan, lin ji hua dan membuat nya tersungkur ke tanah, karena kaget.

"Curang, mana boleh begitu" Rajuk lin ji hua kecil

Liu yi zhe mengulurkan tangannya dan membantu lin ji hua bangkit, setelah bangkit, Liu yi zhe memeluk erat tubuh mungil lin ji hua, dan seketika menghilang dari tempat itu.

Lin ji hua bangun dengan nafas yang tak teratur, "mimpi atau ingat? Tapi kenapa gadis kecil itu seperti aku waktu kecil" Gumam lin ji hua

Sha sha yang baru saja masuk, melihat lin ji hua berkeringat dan melamun, membuat nya khawatir, dan langsung menghampiri nya, dengan membawa kan air segelas.

"Nona kenapa? Minum dulu? " Sha sha menyodorkan segelas air putih kepada lin ji hua, dan langsung di teguk habis oleh nya.

"Aku ingin mandi, siapkan air nya" Titah lin ji hua, yang langsung di laksanakan oleh sha sha.

"Reinkarnasi!! Siapa? Dan siapa anak laki-laki itu" Ucap lin ji hua

"Apa yang kau bicarakan kan? " Tanya Liu Bei yang,yang tiba-tiba saja sudah berada di samping nya, entah kapan ia masuk dan duduk di samping nya.

"Jika ingin masuk, setidaknya meminta izin dulu, jangan asal masuk" Ketus lin ji hua

"Aku sudah meminta izin tadi, tapi kau diam saja, aku kira diam mu itu tanda aku boleh masuk" Ucap Liu Bei yang

"Nona, air nya sudah siap" Sela sha sha.

Lin ji hua beranjak dari ranjang nya, menuruni nya, berjalan menuju pemandian, dan disana para pelayan sudah menunggu nya, untuk membantu nya mandi.