Bumi dan isinya seolah telah mendukung keputusan Sang Ilahi
Sudah waktunya untuk menyatukan dua hati dalam sebuah ikatan
Namun apakah jiwa yang merana dalam gelap dapat menemukan jalan pulangnya?
Apa semuanya kan diserahkan pada semesta?
***
Aku mengumpulkan segenap keberanian yang selama ini telah tercecer entah ke mana. Aku juga tak mengerti mengapa membicarakan tentang hal ini menjadi hal yang sangat sulit bagiku. Mungkin aku tahu, segenap kisah ku dan Winner akan berubah setelah aku memberitahukan keputusan ku kali ini pada Winner.
"Winner…" Aku menatap wajah Winner yang seolah tengah menunggu kata demi kata yang akan ku katakan padanya malam ini.
"Uhm…"
"Aku rasa, aku gak bisa menolak perjodohan ini." Kata ku pada Winner.
Dari reaksi yang ku lihat dari Winner, ia tak tampak heran atau terkejut dengan apa yang aku katakan.
"Trus?"
Aku menarik nafas panjang sekali lagi di hadapan Winner.