Sasya menganti pakaiannya. Setelah itu sasya turun dengan iqbal dan rafael. Iqbal tak mau melepaskan tangan sasya, takut sasya pusing dan nanti jatuh.
"Mama, jangan lepasin tangan iqbal ok?" kata iqbal ketika mereka menuruni anak tangga rumahnya menuju ke ruang makan.
"Enggak bodyguardnya mama. Siap!" kata sasya memegang erat yangan iqbal.
"Hati-hati bal, turunnya. Liat perhatikan tangga dan langkah kamu." kata rafael pada iqbal.
"Iya pa. Iqbal tau, iqbal udah gede."
Sasya tertawa mendengat iqbal menjawab seperti itu pada rafael. Mereka pun sampai di ruang makan. Mama rafael dan papa rafael yang sejak tadi sudah menunggu senang melihat iqbal dan sasya yang sudah turun.
"Nah ini sih, dari tadi nenek tunggu kok kak turun-turun." mama rafael langsung menghampiri iqbal.
"Nungguin mama mandi, nenek." kata iqbal menuntun sasya ke mejanya, sampai menarikan kuris untuk sasya.
"Oh, ok."
