Rafael masih tak tau apa yang mamanya dan sasya bicarakan. Dia hanya mendengarkan dan tetap disana tanpa risih sedikit pun.
"Ma, tuan rafanya?" kata sasya. Dia ingin mencoba tapi tak mau dilihar rafael. Dia malu lah.
"Raf, keluar gih." mama rafael melemparkan bantal pada rafael karena dengan polosnya dia tak tau diri.
"Mau ngapain ma?" tanya rafael balik.
"Mau dicoba. Sana. Sasyanya malu lah mau nenenin iqbal."
"Nenenin, apa ma?"
"Mau nyusuin. Mau dicoba. Kamu mau liat."
Rafael langsung melotot malu. Kalau milik hanny dia sudah pernah melihat. Dia serinh melihat bahkan sudah pernah merasakan karena hanny kan istrinya. Tapi kalau wanita lain. Sasya, enggak lah. Rafael langsung berdiri dan keluar kamar.
"Aku tunggu diluar kamar aja." kata rafael pergi keluar kamar. Rafaek berdiri diluar kamar dengan pintu yang dia tutup dan pegangi. Tak tau harus apa diluar.
"Coba sya." kata mama rafael pada sasya.
"Iya ma."
