Hanin terbangun dan merasa mual. Dia melirik iqbal yang sudah tak ada disampingnya. Hanin ingin mencari iqbal. Dia lihat jam juga baru jam enam. Tapi hanin tak tahan lagi dengan perutnya yang mual. Hanin turun dari kasur dan membuka pintu kamar mandi. Bahkan iqbal tak ada di kamar mandi. Hanin kira iqbal mungkin sedang di kamar mandi. Tapi ternyata tidak. Hanin mual-mual parah.
Cantika baru saja keluar dari kamarnya. Dia jalan di depan kamar iqbal. Cantika tak sengaja mendengar hanin yang mual-mual.
"Kak."
Cantika mencoba membuka pintu kamarnya. Cantika kira tidak akan terbuka. Tapi ternyata tidak di kunci. Cantika langsung masuk ke kamar hanin.
"Kak."
Cantika mendengar hanin mual-mual. Dia melihat tak ada iqbal di kamar. Cantika ke kamar mandi. Hanin bahkan sendirian.
"Lah kak iqbal mana."
Cantika mencoba memijat tengkuk leher hanin. Tapi hanin tak juga berhenti mual. Cantika memutuskan keluar untuk memanggil mamanya. Kebetulan tristan baru saja keluar dari kamarnya.