Hanin datang ke kantor lebih pagi karena siangnya dia akan izin ke dokter kandungan. Dia juga harus menggantikanya dengan sift malam karena ini. Hanin meinta izin dulu kepada atasnya.
"Kak, saya izinnya. Nanti saya ganti dengan sift malam."
"Boleh."
Hanin menyelesaikan semua pekerjaanya, termasuk mengantarkan minuman ke ruang Iqbal. Padahal Hanin sudah menolak ini, tapi dia kena tegur lagi. Hanin masuk ke ruangan Iqbal dan menaruh kopinya. Hanin merasa nyaman didalam ruangan Iqbal, terlebih mencium aroma tubuh Iqbal. Seperti sangat segar.
"Kamu ngapain disini?"
Iqbal yang baru datang dan masuk ke ruangannya langsung menegur Hanin. Hanin meminta maaf dan pergi. Entah kenapa Iqbal seperti tertarik untuk selalu mengawasi Hanin.