"Ify kenapa tante?" tanya bela pada maya sejak dia dibawa dari sekolah menuju rumah sakit.
Maya pun menceritakan semua kebenarannya pada bela berhubung ify sendiri tak melarang. Bela terkejut mendengarnya, ayah ify sangat kejam. Sesampainya di rumah sakit bela hanya diam dan mengikutinya maya yang membawanya ke sebuah ruangan.
Didalam ruangan itu ada ify yang terbaring dengan berbagai alat. Bela mendekati ify. Mata ify terbuka sedikit, matanya sangat sayu. Dia manatap bela yang berada tepat disisinya.
"Ify, ini aku bela." kata bela menyentuh tangan ify.
"Bela, hai apa kabar?" tanya ify seperti biasa. Bahkan dia mengukir senyum dibibirnya untuk menyapa bela.
"Ini, kamu jagainnya. Aku nitip sama pemiliknya, plisss." kata ify. Tangannya meraba kelehernya sendiri dan menarik kalung yang dia kenakan.
"Enggak fy. Lo bisa bertahan."