Rafael membeli manisan mangganya, lalu ke supermarket. Setelah itu langsung pulang. Dia tak menghampiri bisma langsung karena takut menggangu bisma. Nanti saja di rumah.
Sesampainya di rumah rafael langsung memberikannya pada sasya. Sasya masih di kamar atas dengan cantika. Dia masih menyusui cantika. Ternyata didalam kamar sasya ada mamanya. Kebetulan sejak masuk dia nyari Bisma tapi gak ada. Biasanya siang menjelang sore, bisma itu udah ada di rumah.
"Sayang, ini manisannya. Aku taruh sini ya." kata rafael pada sasya, menaruh bingkisan manisan mangganya di nakas.
Sementara iqbal masuk dan duduk diatas kasur. Dengan bantuan neneknya iqbal duduk dihadapan mamanya yang sedang menyusui.
"Adeknya udah bangun dari tadi, ma? Nangis gak? Haus ya ma? Adek mimik terus?" tanya iqbal sambil menatap adeknya yang sedang menyusu Sasya.
"Iya. Udah bangun dari kakak pergi. Gak nangis kok. Adek haus sama laper kayaknya kakak." kata sasya menjawab sederet pertanyaan iqbal.
"Emm.."
