Chereads / Castle / Chapter 18 - papa #1

Chapter 18 - papa #1

Cklekk....suara engsel pintu mama terputar dari luar seseorang mencoba masuk kekamar ini

"Haduh....Reina kenapa pagi pagi teriak sih mama lagi masak dibawah aja sampai kaget dengar kamu teriak memangnya ada apa sih?" sapa mama di pagi hari dengan celemek berwarna pink disertai motif bunga sakura dan centong sayur yang masih basah

"Ga ada apa apa ma cuman tadi emosi aja sama cewe dari novel yang Reina baca" balasku berbohong pada mama,mana mungkin mama akan percaya kalau aku menjelaskan tentang mimpi itu untuk yang kedua kalinya

"Oke,karena kamu sudah bangun sendiri yasudah yuk sekalian sarapan hari ini kamu sekolah loh ya jangan tidur lagi! mama turun duluan ya" suruh mama dengan lemah lembut lalu pergi meninggalkan ku

"Okay ma" balasku dari dalam kamar

Lalu setelah itu aku siap siap ke kamar mandi setelah itu aku pergi kekamar ku dan melihat dimana papa belum keluar dari situ

"Pa..Papa...bangun udah siang ini" ucapku sambil mengguncang guncang kan tubuh papa agar ia terbangun

"Eh.....Reina makasih ya udah bangunin papa,papa keluar dulu" balas papa lalu keluar

Hadeh....tumben papa kesiangan gumamku lalu melirik mejaku

"E-eh buku itu kenapa ada disini?" ucapku kaget dan terheran heran dengan keberadaan buku itu

Ah yasudah biarkan sajala gumamku

Setelah mandi tadi aku kesini bertujuan memakai baju lalu menyiapkan buku buku untuk kesekolah hari ini

"Hmmm....kayaknya lebih bagus aku bawa aja kali buku ini terus kasih tunjuk Lastry! kan dia penasaran" tiba tiba aku berubah pikiran

"Tapi semalam aku lihat buku ini ngobrol ama papa,takut mau bawa ke sekolah entar ni buku macem macem gimana?" ide yang kuanggap bagus tiba tiba buyar karena rasa takut ini

"Ga jadilah aku bawa ni buku"

"Eh bawa sajalah" keputusan terakhir yang telah ku buat dan aku anggap aku cukup pemberani karena dari tadi aku mempertimbangkan buku ini setelah melihatnya berbuat tadi malam.

"Oke buku tolong baek baek dengan ku ingat aku ini anak papaku!" aku berbicara menghadap buku ini ku anggap dia mendengarkan ku

"Baiklah waktunya turun" ucapku lalu keluar sambil membawa tas yang sudah kusiapkan dan memakai seragam sekolah hari ini dengan rapi

Setelah menuruni anak tangga aku melihat mama dan papa masih mengobrol dan aku pun ikut bergabung diatas meja makan

"Lama banget kamu siap siapnya Reina" sapa mama saat aku baru duduk dikursiku

"Iya ma...tadi siapin buku dulu" balasku lalu melirik papa

Apa semalam papa beneran ga liat aku? sepertinya itu cuman firasatku aja kalau aku diliatin terus yang dia ngobrol dengan buku itu apa? masa aku halusinasi dijam segitu kan ga masuk akal gumamku berpikir keras

"Kenapa Rein? dari tadi ngeliat terus" sahut papa merasa tak nyaman dengan tatapanku sedangkan aku sendiri masih berpikir keras kejadian semalam

"Ah...ga ada apa-apa pa hari ini kelihatan lebih ganteng aja hahaha" ucapku panik tapi berusaha mencairkan suasana

"Hahaha Reina masa kamu baru sadar sekarang sih kan papamu memang ganteng dari dulu hahahaha" tambah mama yang tak sadar bahwa saat itu aku sedang panik tapi bagus lah, mama memang bucin dengan papa dari dulu!

"Haduh bisa aja kalian ini" sahut papa malu malu

"Tapi kan pa papa kok bisa awet muda ga ada kerutan sama sekali diwajah papa!" aku benar benar penasaran dengan keluarga ini,lalu jika dilihat lihat wajah papa mirip dengan foto keluarga dirumah Lily dan tanpa sadar lagi aku menatap papa dengan tatapan mendalam

"Mau lihat foto papa masih muda Rein?" sambung mama

"Mau ma,boleh banget" sahutku bersemangat

Selalu saja saat aku bertanya dengan papa pasti mama duluan yang menjawabnya seakan akan....

"Bentar mama kekamar dulu ambil album dan lagi kalian masih lama kan berangkat?"

"Iya ma masih lama kan pa?" tanya ku kepada papa

"Iya sepertinya masih lama" jawab papa santai

"Baiklah,mama keatas dulu ya akur akur kalian" kalimat terakhir yang mama ucapkan lalu pergi meninggalkan kami diatas meja makan

Setelah mama meninggalkan kami berdua disini,dan mulai lah papa buka mulut lalu mengajak ku berbicara pertanyaan pertama yang ia lontarkan sangat membuat ku gugup ia berkata...

"Reina saat kamu teriak didapur kamu bergadang semalaman kan? lalu kenapa papa melihat buku yang biasanya didalam ruang kerja papa? bukan kah papa sudah bilang jangan sentuh segala hal yang ada diruang kerja papa!" tanya papa yang membuatku gugup aku kira ia tak melupakan semua kejadian semalam tapi ternyata aku salah!

"E-e-e ini pa kan semalam mau ambil pena ku buat kerjain tugas eh taunya jatuh terus gelinding ke ruang kerja papa dia gelinding lewat kolong pintu, terus Reina ambil dan ngeliat buku itu jadi Reina ambil mau baca udah ada niatan mau izin kepapa tapi malah lupa" balasku mengarang,kau tak bisa jujur dengan papa walau aku tidak pernah berbohong padanya tapi tetap saja aku merasa ada hal yang janggal

"Oh cuman masalah itu tapi kamu tau kan segala hal yang ada diruang kerja papa berarti itu penting dan sudah papa susun agar tak hilang lalu apa mama mu ga ngasih tau ke kamu kalau ruangan papa itu berhantu dan tak boleh dimasukin sembarang orang" balas papa dengan santai tapi tetap saja aku merasa dia benar benar serius!

"Ah papa boongkan kata mama dirumah ini ga ada hantu!!!!"

"Kamu ini percaya aja kata mama,kamu semalam liat kan? papa didalam kamar kamu sekitaran 5 menitan kamu disitu,kamu kesitu karena mendengar suara papa kan dan sekarang kamu masih ga yakin dengan hal yang papa ucapkan?,mama kamu mana tau apa apa" tambahnya lagi membuatku terpojok dan tanpa sadar aku diketahui dan bahkan dia bisa membuat lawan bicara nya berkata jujur!

"E-eh kok papa bisa tau? kan Reina ngintip diem diem" tanyaku kaget dengannya segala yang ia ucapkan terkait kejadian tadi malam itu benar benar persis dan bahkan dia menghitung kapan aku berdiri disitu! ah mengerikan

"Tau dong kan papa lagi ngobrol dengan makhluk itu buat ga gangguin kamu masa kamu ga percaya sih" balasnya santai tapi serius entah bagaimanapun dia membuat seakan akan aku harus mempercayainya

"M-m-masa?? papa lagi bercanda kan,ini masih pagi loh pa!" balasku serius dengannya

"Apa wajah papa sedang bercanda?,papa tau segala hal tentang kamu Rein jadi jangan coba coba melanggar aturan yang papa buat!" jawabnya dengan tegas dan kali ini dia serius

Dari pertengahan anak tangga aku mendengar suara langkah kaki dan sudah pasti itu mama

Akhirnya mama datang sang dewi penyelamatku aku tak mau lagi ngobrol dengan suasana mencekam ini!

"Hallo.... hallo.... ditinggal sebentar sepertinya kalian sudah ngobrol banyak hal,apa sudah sampai utang negara? sepertinya mama ketinggalan banyak hal nih cuman gara gara satu album ini,iyakan Reina coba lihat" sapa hangat mama diselingi candaan ringan dan senyum hangat yang manis setelah ia menyapa akhirnya dia menyodorkan benda yang kutunggu tunggu yaitu 'album keluarga'.