Chereads / Castle / Chapter 13 - buku

Chapter 13 - buku

Aku yang mendengarkan keributan yang dibuat devan dan luna hanya bisa terbingung, padahal kurasa dulu kami cukup dekat tapi kenapa seakan akan ada jarak diantara aku dengan mereka.

Sampai sampai aku dikagetkan saat ini tentang fakta yang ternyata devan tak bisa bersentuhan, tapi kenapa dengan ku biasa aja ya? apa hanya dnegan orang yang ia benci? lagi lagi aku tak bisa menahan rasa penasaran. Baiklah aku memutuskan sepulang sekolah untuk bertemu devan! gumamku bersemangat ditambah dengan rasa penasaran yang tak terkontrol

Setelah itu kelas sunyi,tidak ada keributan semua hanya sibuk mengerjakan tugas ,tugas kali ini sulit karena aku tak paham dan lagi ditempat Lastry kosong gak ada antrean jadi aku memutuskan menuju tempatnya untuk bertanya tugas ini.

"Lastryy" teriakku memanggil namanya dari kejauhan, beranjak dari kursi yang kududuki lalu pergi menuju tempatnya,sebenarnya jarak kami jugak gak jauh banget hahaha

"Iya rein kenapa?" balas Lastry setelah mendengar panggilan ku dan mengalihkan pandangan dari buku yang ia baca lalu menghadapku yang berdiri didepannya

"Ini.... lo dah siap tugasnya? kalau udah ajarin gw dong nomor 2 gw gak paham nih" ucapku menyodorkan buku yang berisi soal soal yang diberikan bu sri tadi,sambil menunjuk nomor soal yang tak kupahami didepannya

"Oh ini, gw dah siap nih ambil aja salin sekalian" balas Lastry memberikan buku yang berisi jawaban dari soal yang kuminta, dan lagi buku itu tadinya sudah tertata rapi diatas meja bersama buku lainnya dan satu buku yang terbuka lebar

"Oke..... makasih Las, btw lo lagi baca apa tuh? " ucapku bertanya melihat buku kuno yang lembarannya terbuka lebar sehingga menarik perhatian siapapun yang berada disana

"Oh.... buku ini tuh buku bahasa kata mama gw tu punya gw tapi gw gak tau kapan gw beli" balasnya menatapku sambil membersihkan debu yang bertumpuk dilembaran buku kuno tersebut satu persatu.

"Gila.... cakep banget cover buku lo kek buku antik gitu tapi mayan tebel, lo bisa baca semua bahasa yang ada disini? " ucapku terkagum melihat buku kuno yang Lastry baca

"Mayan,gw dah belajar sekitaran 1 bulanan cuman buat ni buku" balasnya menutup buku dan memperlihatkan kepadaku betapa indahnya sampul yang melindungi isi buku kuno tersebut.

"Lo beli dimana? gw mau beli jugak! bukunya tuh kek misterius gitu" ujar ku bersemangat sambil memegang ukiran yang terukir disampul buku kuno tersebut

"seingat gw,gw gak beli deh kata mama gw bukunya dah lama banget keliatan dari debunya dah bertumpuk disatu persatu lembarannya, dan gw ketemu ni buku pas bersih bersih satu bulan yang lalu,dia kesimpen dikotak gitu pake gembok tapi pas gw buka,malahan bisa dan gak pake kunci" ucapnya bercerita tentang awal mula ia mendapati buku yang ia baca saat ini

"hah....serius lo? gw masih gak percaya yakali pas lo ambil buku ini gak pake kunci, atau jangan jangan kotaknya memang gak kekunci jadi lo bisa ambil?" balasku tak memercayai yang ia jelaskan barusan

"Kekunci deh rein sumpah gw gak pernah bohong apalagi masalah kek ginian apa untungnya gw bohong" balasnya lagi membenarkan semua hal yang terjadi padanya

"Eh tunggu gw ambil kursi gw dulu" ucapku memberhentikan pembicaraannya dan pergi mengambil kursi tempat ku duduk, tepatnya dibarisan ku.

drrrrtttt.... suara gesekan kursi bodohnya gak kuangakat,karena malas jadi gw seret aja

"Diangkat rein,bego banget lo" sahut devan kesal mendengar suara ribut dari kursiku yang sedang kuseret, dan mungkin baginya suara itu bagaikan kicauan burung disiang hari tepatnya jam tidur siang

"Yayaya gw angkat nih biar gak ribut lo" balasku kesal mendengar tegurannya dan akhirnya kuangkat jugak supaya kelas tetap aman dan terjauhi dari keributan

"Nah sekarang cerita las" ucapku setelah sampai dimejanya melewati berbagai rintangan terutama teguran dari mak kos kosan yang mengamuk diseberang tadi.

"Oke jadi gini,pas gw ketemu dia kan dikotak gitu nah ukiran dikotak itu biasa aja kek akar akar pohon gede yang menjalar jadi pas lo pegang dia timbul gitu, nah pas itu gw cek dah tu isinya gw dapet ni buku yang lagi gw baca sekarang pas gw perhatiin kok ada kek simbol gitu dan bedanya simbol yang dibuku ini tu ada 1 orang yang lagi ngaca, awalnya gw kira cuman satu orang lagi ngaca ternyata beda,dia semacam dua orang yang berbeda yang lagi berhadap hadapan jadi misalnya lo ngaca kan biasanya yang muncul bayangan lo persis kan, nah simbol buku ini tu ngaca tapi beda orang" ucapnya bercerita dengan serius

"Lah terus kok lo bisa tau kalo itu beda orang,kan gak dilihatin mukanya penuh cuman disamping aja" ucapku membuyarkan kepercayaannya dengan buku kuno tersebut

"Haishh.. perhatiin rein yang sicewe pake mahkota,dan rambutnya keriting , tapi bayangan dikaca itu rambutnya lurus terus gak pake mahkota" balasnya sambil menunjuk ukiran yang terukir disampul buku kuno tersebut

"Oh.....iya jugak ya, kan lo dah baca 1 bulanan pasti awalnya lo bingung kan, nah kok lo bisa paham? sampai sekarang" ucapku merasa aneh dari awal buku kuno ini bahasanya sulit diingat dan tak pernah muncul dizaman ini,dan lagi dari cover yang kulihat barusan sebenarnya tak terlalu jelas dan entah mengapa Lastry sampai yakin kalau bentuknya seperti itu

"Pas buka bukunya lo dapet panduan baca, terus anehnya cuman dikasih huruf abjadnya aja dan ampe sekarang gw jugak gak tau yang gw baca beneran atau enggak"

"Kalau gitu coba lo jelasin isi yang ada dibuku ini,gw penasaran " balasku membuyarkan kekecewaannya ,karena setelah ngeliat isi bukanya gw gak yakin ni buku beneran bisa dibaca

"Gw baru ampe satu paragraf hehe,karena ni bahasa susah banget" balasnya malu malu

"What... kirain lo dah sampe pertengahan, anjir Las kalau satu paragraf cuman semenit aja lo baca anying sama aja rasa penasaran gw gak terpuaskan" balasku kaget yang mengira ia telah sampai dipertengahan buku

"lo bisa pinjem ni buku,kalau lo mau" ujarnya dengan sukarela agar aku tak kecewa dengannya

"Oke gw kumpulin bareng buku gw" sahutku lagi sambil menulis,dan tak memperhatikannya

Waktu demi waktu berlalu yang kulihat dikelas ini hanyalah mereka yang sedang sibuk mencapai cita cita,melihat lastry yang masih sibuk dengan buku kuno itu lalu melihat lily yang sibuk mengumpulkan tugas.

Serta melihat setengah dari seisi kelas yang telah menyelesaikan tugas dan membuat keberisikan dengan kelompoknya masing masing,suasananya yang awalnya sunyi sekarang sedikit demi sedikit kembali ribut,ditambah lagi sampai saat ini aku masih belum menyelesaikan tugasnya,menyedihkan sekali.

Enak bukan jadi orang pintar,pasti enak bisa cepat memahami segala hal baru ditambah lagi dibutuhkan didunia ,seperti lastry saat ini bisa bersantai bahkan sangat santai dan sibuk dengan buku kunonya yang masih belum terpecahkan misterinya,aku sendiri melihat buku itu ikut penasaran dengan isinya tapi disertai rasa familliar dan lama kelamaan menjadi bosan menatap isi buku yang tak jelas itu.

"Hei... dah belum lo rein,gw mo ngumpulin keguru nih tinggal punya lo ama lastry" tanya lily yang barusan menghampiriku dan berdiri didepan meja ku menunggu aku memberikan buku kami.

"Sabar li dikit lagi nih" ujar ku terburu buru menulis untungnya kertas itu tak robek

"Baiklah,gw tunggu 5 menit lagi ya"

"Nah" ucapku menyodorkan buku kami berdua dengan tulisan ku yang berantakan

"Bah... tulisan lo rein gak nanggung, biasanya rapi" ucapnya kaget setelah melihat tulisan ku dilembaran terakhir

"Sesekali li" balasku mengharapkan dia memaklumi ku dengan waktu yang terpotong,jadi mau ga mau berantakan

"Baiklah, gw kumpulin ya dah dicek kan ini"

"Dah, kumpulin aja sana gw dah yakin ama jawaban gw"

"Oke gw pergi dulu" ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat ia berdiri tadi dan keluar kelas

"Hmmm... gimana ya buku Lastry,mumpung guru belum. masuk gw mau lihat lagi deh" gumamku gembira dan sekarang berdiri di depannya lagi untuk yang kedua kalinya

"Apa lagi mau lo rein? " ucapnya pasrah setelah melihat aku yang berdiri didepannya dengan harapan membahas buku itu lagi

"Yaaaa... gw mo liat buku lo lagi boleh gak? " ujar ku memohon sambil meletakkan tangan diatas mejanya bagaikan kucing yang memohon diberikan bonus makanan dengan tuannya, sebenarnya aku jijik melakukan ini!

"Ya lihat la sekarang kan dah terbuka lebar didepan mata lo, gw pasrah cok" ucapnya sambil menyenderkan punggung badanya dikursi

"Oke, gw bawa buku lo ke kursi gw!"

"Ya bawalah sana " ucapnya menyuruhku cepat cepat minggat dari mejanya

"Oke kalau gw nemu sesuatu ntar gw bilang ke lo ya, makasih! " ucapku dengan hati gembira pergi meninggalkan tempat Lastry dengan membawa buku kunonya

"Yayayaa" suara lastry yang terdengar dari tempat kursinya

"Wahhh...." ujarku kagum untuk yang kedua kalinya melihat betapa indahnya buku kuno Lastry

Aku memerhatikan segala panduan untuk membaca buku ini, aku masih terheran mengapa sang pembuat buku malah membuat kertas panduan,bukan kah sudah jelas buku ini tidak dipublikasikan dan dijual belikan lalu kenapa dibuat kertas panduan? apa snag penulis takut kalau ia lupa? Lucu sekali

"Hmmmm.... bahasa dari tulisan ini sangat amat susah dimengerti" gumamku terheran tpai masih menyemangati hati agar tetap meneliti buku ini

Sudah 30 menitan aku mengamati buku ini, dengan mendengarkan guru yang menjelaskan materi walau sebenarnya aku tak fokus dengan materi yang sedang dijelaskan, karena pada dasarnya aku sedang fokus dengan buku kuno ini!

Setelah dibaca baca perlembarannya sekarang aku sampai dilembaran no 30 dengan bahasa baru yang kupelajari dari buku ini setidaknya bahasa ini lebih mudah dibandingkan bahasa Korea (tidak tidak,aku hanya bercanda)

"Hmmmm.... setiap lembaran buku ini dijadikan beberapa paragraf yang pendek,dan yang kutemukan di halaman ke30 ini dengan bacaan diatasnya semacam kata sihir mungkin? tapi aku tak tau, lalu dibawahnya bilang kalau ini bisa digunakan saat pemilik sedang dalam kesulitan,atau jangan jangan ini buku mantra?

ah tidak mungkin, mana ada zaman sekarang buku mantra kalau ada pun paling tak bisa digunakan.

Wait.... aku merasa aneh kenapa aku bisa membacanya dengan mudah, sedangkan Lastry butuh 1 bulanan,atau mungkin Lastry tak memfokuskan waktunya untuk buku ini, melainkan hanya melihat gambarnya saja? mungkin saja, dan lagi tak mungkin aku bisa melampaui Lastry hidup dibelakang bayang bayang Lastry sudah cukup untuk ku.