Chereads / Castle / Chapter 16 - mimpi #2

Chapter 16 - mimpi #2

Kesal,marah, takut itu perasaan yang kurasakan saat ini semua tercampur aduk bagaikan nasi padang,ketika melihat jam ternyata baru jam 3 pagi aku tak mau memejamkan mataku lagi dan menidurkan tubuhku di atas ranjang itu! aku takut mimpi itu akan mendatangiku lagi aku sudah merasakan kematian di mimpi itu sebagai Lucy sebenarnya siapa Lucy itu dan kenapa zamannya harus beda juga? menyebalkan...

"Hahhh... apa memang sudah takdirku merasakan kematian mu...Lucy" aku menghela kan nafasku dan memikirkan pasti menjadi Lucy sungguh berat tapi kenapa aku juga harus ikutan merasakannya! dari segi apapun aku tak punya hubungan dengan nya aku lahir dizaman yang berbeda dan tak mengenalinya.

"Kenapa ya dari banyak orang kenapa harus aku yang merasakan kematian mu! apa aku ada hubungannya dengan mu....Lucy atau jangan jangan aku ini saudara kembarnya?! sepertinya aku terlalu jauh mikir kalau sampai ke sana dan itu tidak mungkin bukan"

Karena aku tak mau tidur,dan yang lain dah tidur aku memutuskan untuk.... membaca buku dari ruang ayah

Setelah membuat keputusan tersebut aku mencari buku itu dan melihat disekitaran ku serta mengingat kembali terakhir kali bukunya itu ada diatas meja berlaci ku! tapi kenapa aku tak melihatnya? padahal aku dari tadi duduk diatas kasur seharusnya kelihatan kan tapi kok malah tidak ada? hah... banyak sekali pertanyaan didalam hati ini

"Sepertinya aku tau dimana ia berada!" setelah mengucapkan kalimat tersebut aku bergegas menuju ruang kerja ayah karena aku mengingat hal itu!

cklekk.....suara engsel pintu yang kubuka dari luar dan mulai memasuki ruang tersebut,terlihat ruang tersebut benar benar terlihat seperti ruang kerja ayah semua barang yang tersusun rapi karena dia tak bisa melihat barang berserakan,di setiap buku tidak ada sedikitpun debu yang menempel semuanya yang disini bersih! gumam ku sambil mencari cari letak buku itu

Setelah 15 menitan aku disini akhirnya aku menemukan benda itu, tidak salah lagi dugaan ku dimana sebuah buku kuno pasti akan kembali ketempat asalnya atau bisa saja perkiraan ku meleset? dan kenyataannya berbeda dari yang kupikirkan

Entahlah yang penting aku mendapatkan buku itu aku harus bergegas! didalam ruangan itu aku tak merasakan keanehan apapun itu semua yang disini normal!

Karena semua sudah tertidur tak ada yang menyadari keberadaan ku! pertama-tama aku akan memutuskan membawa buku ini kedapur untuk mengambil beberapa cemilan

Setelah menuruni tangga akhirnya aku sampai dilantai bawah semua berjalan normal sampai tiba tiba aku melihat kaca yang berada diatas tempat cuci piring itu ada sebuah bayangan wanita cantik seperti dimimpiku!

"Kyaaaaa!!" aku terduduk dilantai dan spontan berteriak ketika melihat bayangan itu dijendela kaca dimana dia jugak bisa bergerak!!

Tiba tiba bunyi suara kaki berlari dari lantai atas aku sudah histeris setelah melihat bayangan itu dan ternyata.....

"Reina kamu kenapa?!!" yang berlari tadi ternyata adalah orang tua ku mereka datang kepadaku dengan keringatan yang bercucuran dan rasa khawatir yang sangat terlihat jelas diwajah mereka

"A-a-pa dirumah ini ada h-a-n-tu?" aku bertanya menatap ayah dan ibuku dengan wajah yang ketakutan dan keadaan hatiku yang sangat kacau padahal secara fisik hantu itu sangat cantik entah mengapa aku malah takut melihatnya

"Jelas tidak ada,sayang kenapa tiba tiba kamu menanyakan tentang hantu? padahal selama ini kamu hidup dengan baik tanpa gangguan makhluk lain bukan?" jelas mama dengan lembut yang ingin membuatku agar tak takut lagi

"Ada hantu ma!! dikaca jendela itu aku melihatnya dengan jelas!" balasku histeris sambil menunjukkan kaca itu

Aku melihat papa yang berdiri dari tempat ia jongkok lalu pergi melihat kaca jendela itu dan ia berkata

"Tidak ada apapun dijendela itu Reina mungkin itu hanyalah haluan mu" jelas papa dia menyakinkan ku agar aku percaya bahwa hantu itu tidak ada

"Mungkin itu hanya haluan Reina aja kan pa!bukan hantu sungguhan kan" ucapku yakin bahwa tadi hanyalah dari pikiranku bukan hantu sungguhan tapi tetap saja aku masih takut melihat kaca itu

"Iya nak lagi pula ini sudah jam 4 pagi wajar saja kalau kamu seperti itu" tambah mama menyakinkan ku

"i-iya ma ini sudah malem" balasku gugup aku takut tiba tiba aku ditanyai mengapa aku belum tidur ditambah lagi jika aku berbohong disitu ada buku dari ruang kerja ayah pasti ayah akan sangat marah jika suatu barang diambil tanpa izin darinya!

"Baiklah karena masalah sudah selesai ayo tidur kemasing masing tempat kalian" ajak mama semangat dan beranjak sari tempat duduknya

"Yaudah ayo tidur" ajak papa yang ikutan menerima saran dari mama dan ikut beranjak

Apa?? aku tak ditanyai? ini tak seperti biasanya

"T-tapi ma pa Rein takut tidur dan mimpi lagi" ucapku memberhentikan langkah mereka

"Mimpi apa kamu nak?" tanya ibu membalikkan badannya dan menghadap dengan ku dia sedang bertanya dengan serius!

"Mimpi buruk ma aku mimpi ada seorang gadis dibunuh lalu aku ikut merasakan efeknya!" jelasku ketakutan

"Haduh pasti kamu tidur ga baca doa kan! sudah berapa kali mama bilang kamu itu harus baca doa setiap tidur!" balas mama malah memarahiku

"Reina selalu baca doa ma!" tambahku memperjelas situasi ku kepada mama

Aku pikir aku mendapatkan solusi ternyata malah dimarahi dan dari tadi papa hanya terdiam mengamati situasi

"Hah.... baiklah malam ini kamu tidur dikamar mama dan papa saja tapi sebagai gantinya papa tidur dikamarmu oke! jangan membantah"

"Baik ma" ini dia yang kutunggu tunggu dari tadi

"Oke ayo Reina biarkan papamu yang tidur dikamarmu" ajak mama membalikkan badan lalu melanjutkan langkahnya dan disusul papa yang ada dibelakang ku

"i-iya ma" balasku gugup

Setelah menaiki anak tangga dan kami semua sampai dipintu kamar masing masing

"Baiklah ayo Reina,hati hati sayang" ajak mama lalu ia mengingatkan papa agar hati hati karena takut kejadian yang kulihat benar benar terjadi

"Tenang saja sayangku" kalimat terakhir yang papa ucapkan sebelum ia pergi masuk kekamarku,setelah itu mama dan aku pun tidur didalam kamar mama

Setelah 30 menit aku masih takut memejamkan mataku lalu tiba tiba

"Rein ini udah malem bobo ya disini ada mama kok jangan takut kalau ada hantunya mama bogem dengan otot mama" ucapnya menenangkan ku ditambah dengan percaya diri yang luar biasa

"pffttt.....hahaha mama mana ada otot yang disitu hanyalah sebuah lemak! hahaha" aku tertawa mendengar kalimat yang mama ucapkan

"HAHAHAH tanpa kamu kasih tau mama jugak udah tau kok Rein" tambahnya ikutan tertawa

Malam itu sebelum aku benar benar memejamkan mata ini kami tertawa terbahak bahak namun 10 menit setelah itu hening dan aku memutuskan untuk tidur saat ingin memejamkan mata dan berkata....