"Mira, please! Jangan seperti ini." Nia menghampiri Miranda, memegang lengannya.
Miranda mengelak, dia mundur selangkah lalu menata Nia dengan dingin.
"Tante, aku nggak akan membiarkan Tante bersikap seenaknya lagi sama Leo. Dia anakku masih kecil jangan suka main tangan, walau hanya sekedar mencubitnya. Sekarang aku baru tahu kalau selama ini Tante seperti ini. Aku rasa almarhum papa selama ini sudah dibohongi oleh sikap manis Tante yang palsu."
"Mira … huhuhu …" Nia mulai menangis.
Lili yang sedang membersihkan meja makan melirik, dia tersenyum. Tindakan Nia sudah biasa buat Lili, perempuan tua itu suka berpura-pura.
"Jangan menangis Tan, jangan pura-pura lagi. Aku nggak akan mempan diperlakukan seperti itu. Aku bukan papa yang baik dan tertipu sama sikap baik Tante selama ini. Sekarang juga keluar dari rumahku."
"Mira, aku ini ibumu yang sudah merawatmu dari kecil, kamu tega sama ibumu sendiri. Huhuhu… Reyhan coba lihat istrimu ini."