Miranda masuk lebih dalam memeriksa setiap detail apartemen milik putranya itu, sebagai seorang ibu dia tahu betul kondisi rumah kalau di tempati oleh seseorang tapi ini terlalu bersih dan rapi meski Miranda paham kalau Leo, anaknya itu memang tipe orang yang perfeksionis tapi ini … Ah rasanya dia memahami sesuatu lalu manggu-manggut sendiri sambil menyeringai memikirkan sebuah rencana.
Di dalam lift, Handi membetulkan dasinya meski sebenarnya dasi itu baik-baik saja, dengan kepala dia gerakkan ke kiri ke kanan.
"Mending ngeladenin anaknya dari pada mamanya," kata Handi pada dirinya sendiri, dia mematut wajahnya pada pantulan dinding lift.
Tak lama pintu lift terbuka.
Di lorong lift beberapa karyawan yang lewat memberi hormat pada Handi.
Saat itu Handi melihat seseorang tengah berjalan mau masuk lift.
"Satria …" panggil Handi pada seseorang.
Pria bertubuh kecil dengan wajah oriental itu langsung menoleh.