-Moirai Valentine-
Luna menelungkupkan kepalanya ke atas meja kafeteria. Kepalanya pening, belum kelar lagi masalahnya dengan percintaan Maura, sekarang di tambah lagi dengan kemungkinan jika sahabatnya itu sedang hamil.
Ini sudah hari kedua dan tetap saja tidak memiliki pintu keluar dari kasus sahabatnya itu. belum lagi Gio yang datang setiap hari ke asrama libra, membujuk sepupunya untuk segra mengakhiri hubungannya dengan Erlang.
Luna mendesah berat, harusnya ia mengamati sedari awal. Maura sering mengantuk akhir-akhir ini, suka tersinggung dan takut berlebihan, di tambah lagi dengan kenyataan yang menghantamnya malam itu.
Pengakuan tentang hubungan panas yang sudah terjadi pada sahabatnya itu.
Damn it!! Sahabatnya itu sudah terjun terlalu jauh.
"Kamu persis kaya orang gila, sumpah" Mira setengah ragu-ragu saat mengatakannya.
"Diam Mir, kepalaku akan pecah jika kau masih mengoceh"