-Moirai Valentine-
Maura mengerutkan alisnya bingung, "Ya, kenapa?"
"I-ini untuk kakak." Ucapnya terbata.
Luna mengambil kotak itu dengan cepat, "Thanks ya, katakan Maura sudah menerimanya."
Setelah itu si pria muda menganguk dan kabur begitu saja. Belum sempat Maura menanyakan apapun Luna sudah berbalik memberikan kotak berpita merah muda itu.
"Kaya deveju, maksudku yang tadi. Ingat gak dulu Erlang juga ngirim surat lewat adik kelas yang ketakutan dan langsung kabur."
Yah … Maura ingat itu, hal yang membuatnya gila sampai detik ini. Gadis itu tersenyum, ia mulai membuka bingkisan itu.
'Apa ini?' Maura bertanya tanya setelah melihat sekilas. Dengan cepat ia membuka seluruhnya.
Brak ….
Binngkisan itu terlepas dari tangannya. Mendarat lurus ke tanah.
"Maura, kenapa?" tanya Luna cepat.
Gadis itu merasa sesuatu yang buruk telah terjadi, kedua tangan Maura bergetar, pandangannya pucat dan kosong.
"Maura!!" seru Luna lebih keras lagi.