"Mas pake foto nikahan sama Ica buat layar laptopnya dari kapan ya?" Haisha masih bergumam-gumam hingga tanpa sadar sudah lama dia duduk di kursi kerja Fahri sampai pria itu datang bersama Gilang.
Putaran handle pintu membuat Haisha mau tidak mau kabur dari lamunannya, berdiri tegap dan menyambut Fahri dengan senyum lebar juga manis.
Gilang yang berniat untuk menyapa Haisha melangkah lebih dulu, satu tangan terangkat memamerkan kotak ice cream yang entah dapat dari mana.
"Makan ice cream bareng yuk, Ca!" ajak Gilang.
Haisha sontak mengangguk, tapi buru-buru ia ralat dengan gelengan saat mata Fahri menyalang ke arahnya.
Perlu diingat dan harus Haisha ingat bahwa Fahri sangat sensitif bila dirinya melanggar aturan masalah pria lain itu, bisa jadi apa yang terjadi di villa malam itu akan terulang lagi.
"Makasi, Mas Gilang, udah ditawarin." ia menolak halus, lalu kembali duduk ke sofa panjang awal tadi.
