"DAMN!"
Mikael seketika membalikkan badan memunggungi Aleena. Napasnya memburu seolah habis lari di kejar kuda.
"Kenapa Kak?" tanya Aleen sambil menautkan alisnya. Secara spontan kepalanya pun menunduk menatap penampilannya. Apakah aneh? Aleena rasa tidak. Ini bukanlah kali pertama Aleena mengenakan piyama seperti ini. Lalu mengapa reaksi Mikael hebih sekali?
"Lo mau godain gue?" tanya Mikael langsung pada intinya. Kepalanya hanya menoleh dan tak berani menatap secara penuh ke arah gadis sialan yang ada di belakangnya.
"Hah?" Aleena secara otomatis mengernyitkan keningnya. Ia masih setia menatap punggung Mikael yang entah sejak kapan terarah kepadanya.
"Maksud Kakak apa?"
"Eits! Eits! Ngapain?" potong Mikael langsung berusaha menghindar saat Aleena melangkah mendekat ke arahnya.
Aleena seketika menganga. Ia menatap bingung ke arah Mikael berpikir ini adalah sebuah kejanggalan yang ia sendiri tak tahu penyebabnya.