Keheningan masih berlanjut sampai sekarang. Kendaraan yang saat ini tengah berjalan menuju ke kediaman Aleena pun sepi tanpa sedikit pun percakapan.
Dua orang remaja di dalam mobil itu masih sama-sama bungkam. Mulut mereka membisu seolah dipaksa diam oleh keadaan.
Mikael yang fokus dengan jalanan dan Aleena yang dihanyutkan oleh pikiran. Sungguh perpaduan yang menyesakkan.
Tanpa terasa, 20 menit perjalanan telah mereka tempuh sekarang. Rumah besar milik keluarga Aleena itu terlihat sepi tanpa ada satu pun orang.
Mobil Mikael berhenti tepat di depan pintu rumah. Lelaki itu pun segera turun dari sana. Langkahnya Mikael tertuju ke arah bagasi mobil terlebih dahulu untuk mengambil sebuah kruk yang telah ia persiapkan. Dan selanjutnya, lelaki itu kembali berjalan mengitari mobil untuk membantu Aleena keluar.
Sungguh sosok lelaki idaman. Oh, tidak-tidak! Itu pasti hanya kebetulan. pikir Aleena sembari memandangi wajah Mikael dari dalam mobil sana.
Ckleek!