"Tunggu bentar," ucap Mikael langsung melenggang pergi keluar dari kamar. Lelaki itu berjalan turun untuk sampai di dapur mengambil sesuatu yang Aleena pasti butuhkan.
"Bi! Ada kompres dingin, nggak?" tanya Mikael saat lelaki itu baru saja tiba.
"Oh iya, Den! Ini lagi saya siapkan!" jawab Bi Asih sambil mempersiapkan sesuatu di depannya. Tangannya terlihat begitu cekatan saat melakukannya. Hingga hanya dalam hitungan detik, itu semua telah siap untuk diberikan kepada Mikael.
"Ini, Den!" ucap Bi Asih seraya menyodorkan baskom kepada Tuannya. Senyum tipis yang menampilkan keriput di wajahnya itu pun telah terbit.
"Makasih Bi," ucap Mikael pergi meninggalkan dapur untuk kembali ke lantai dua.
Jika dilihat dari gelagatnya, tampak jelas jika Mikael tengah mengkhawatirkan Aleena. Gadis yang saat ini tengah kesakitan berada di dalam kamarnya. Namun di sisi lain, Mikael juga tak bisa menunjukkan itu semua.