"Rold …,panggilnya, lirih.
"Hemm," jawabnya tanpa menghentikan langkahnya.
"Tolong aku, aku tidak mau mati, Rold!" cicitnya dengan suara yang parau.
"Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu, Rival!" ucapnya mulai geram.
"Rold …,"panggilnya lagi yang membuat sahabatnya naik pitam.
"Astaga, Rival! Berisik kenapa kau jadi seperti banci!" geramnya dengan berbalik, melihat Rival masih tak bergerak membuat Rold semakin kesal.
"Kenapa kau masih diam di situ? Ayo!" baru saja Rold akan menarik pria yang tertinggal jauh di belakangnya.
"Stop, hentikan! Jangan mendekat atau aku akan mati," tukasnya dengan keringat yang mulai mengucur dari pelipisnya.
"Hey, kita sedang tidak sedang berakting berhentilah bersandiwara! Apa kau sangat terobsesi jadi artis," godanya dengan mendekat dan akan menarik tangan Rival.
"Please, jangan kau sentuh aku, aku takut, Rold!"
"Astaga, sepertinya hantu di hutan ini perempuan!" cicitnya.