Menatap jijik wanita yang sangat ia benci saat menggoda laki- laki tua. Rival memang tidak mengetahui seperti apa wajah pria yang tengah digoda wanita yang dia sebut ular.
Tak sadar ia menabrak sebuah gelas yang berada di sebuah meja kecil. Suaranya nyaring terdengar sehingga Rold yang tengah membuka kunci jendela kamar pun melirik. Jantung Rival berdetak kencang saat mendengar deru langkah mendekat menuju kamar. Dengan sigap Rold menarik tangan sahabatnya agar segera memanjat ke jendela kecil kamar ini.
Merasa lega saat sudah keluar dari kamar yang sangat ia benci.
"Hey, bodoh! Kenapa kita harus melewati hutan, padahal di sana ada jalan menuju jalan utama!" geramnya saat sudah berada di dalam mobil.
"Kau yang bodoh, karena kalau memarkirkan tepat di depan rumahnya kita akan ketahuan!" tukasnya.
"Tidak, jika kau segera pergi! Kau gila, aku menyaksikan kalian bercinta," cicitnya dengan membuang muka.