Kecelakaan
Berjalan dengan hati yang bimbang, apotek di dekat rumahnya sudah tutup, hanya ada apotek yang lumayan jauh dari kediamannya yang biasa buka 24 jam.
Menyusuri jalan dengan mendekap tubuhnya yang sudah mulai kedinginan. Malam semakin larut, lelah sudah menghampiri. Namun ia harus tetap mendapatkan obat untuk adiknya.
Matanya membulat sempurna ketika ia melihat motor melaju dengan kecepatan tinggi. Motor itu semakin dekat, karena melamun dia tidak mendengar beberapa kali klakson itu dibunyikan. Hingga saat ini motor itu tepat di hadapannya.
"Aaaaaaaaaa …." Menjerit hanya itu yang dapat Key lakukan.
Dia memejamkan matanya, pasrah, itulah yang ada dalam benaknya. Ia terus memejamkan matanya dia tersadar harusnya dia sudah tertabrak sekarang dan kemungkinan terpental, tapi tidak, dia memegangi tubuhnya, masih utuh.
"Apa aku sudah di surga?" gumamnya dengan meraba tangan dan wajahnya.