Keesokan harinya ia pulang mengantarkan Sinta ke rumah Appa-nya. Ponsel sudah kembali di tangannya, meskipun harus berdebat dengan anaknya terlebih dahulu. Sesampainya di rumah, terlihat Maryati sedang merebahkan dirinya di atas kursi panjang yang ada di ruang tamu sekaligus ruang tv.
Sedangkan di dapur, Pak Darma terdengar sedang sibuk memasak. Usai mengganti pakaian, Sinta segera menghampiri Opah-nya di dapur dan membantu. Innes duduk di bawah kursi dan menatap Maryati tajam. Wanita itu menoleh sesaat lalu tersenyum sinis.
"Kenapa sih harus menghasut Sinta, nggak ada kerjaan banget ya," cetus Innes, mengungkapkan kekesalannya yang ia pendam sejak semalam dalam hatinya.
"Apa sih, datang-datang langsung kaya gitu. Dasar kamu nggak tahu diri," sahut Maryati, wanita itu masih santai duduk.