"Alhamdulillah anak-anak baik, mereka nggak ikut pulang. Karena kemarin serba mendadak, lagipula Karmila sedang hamil besar. Jadi, tidak bisa bepergian," jawab Sullivan, panjang lebar. Dirinya sadar diperhatikan oleh Innes, ia berusaha bersikap dingin.
"Adilla hamil?" Innes bertanya, hatinya terasa ngilu mendengar kehamilan Adilla
"Ya, sudah mau tujuh bulan." Sullivan malas menjawab, ia hanya tidak enak pada Pak Darma.
"Selamat ya Van, semoga Adilla dan anaknya sehat. Kalian jangan sungkan kalau mau main, pintu rumah Appa selalu terbuka untuk kalian," ucap Pak Darma, menawarkan ajakan perdamaian.
"Terima kasih, Appa, Insyaa Allah kalau ada waktu aku main ke sana," sahut Sullivan.
Mereka semua duduk di ruang tamu, karena ruangan sempit. Ardy duduk di luar, yang ada di dalam ruangan hanya Pak Darma, Maryati, Dina, Innes. Pandangannya terus mengawasi Innes, yang tersenyum semringah saat bertemu Sullivan. Diam diam Ardy memahami sikap istrinya itu, namun ia mencoba percaya.