Usai berpakaian Sinta duduk di pojokan kamar, mata lurus menatap ke luar jendela. Adilla mendekat menyisir rambutnya, Sinta bergeming di tempat, tangan mungilnya mencoba menepis pelan Adilla yang terus mendekatinya perlahan.
Sinta menoleh melemparkan tatapan tidak suka, Adilla tersenyum mengelus pipinya. Ia memalingkan wajahnya lagi, Adilla meneruskan kegiatannya menyisirkan rambut. Merasakan ketulusan ibu tirinya, perlahan bocah itu pun mulai luluh dan mau tiduran di pangkuannya.
"kamu, kangen sama Mama Innes, ya," ucap Adilla, mengelus lembut kepala Sinta. Anak itu diam tak menggubris ucapannya.
"Nanti, kalau sudah sekolah, Tante Dila janji akan membawa Sinta pulang. Sekarang, mau nggak Sinta sekolah dulu?" tanyanya lagi.