Belum sempat Bima menarik napas, Ambu Lilih sudah melayangkan pertanyaan untuknya.
"Maaf, kemarin-kemarin Ambu belum sempat ngobrol. Jadi, sudah berapa lama kalian berteman?"
"Lumayan, Ambu. Saya temannya almarhum Bram, jadi kenal juga dengan Linda," jawab Bima sopan.
Wajah Linda menunjukkan raut yang tidak suka, pertanda tak setuju dengan jawaban yang dilontarkan Bima. Mereka, kan, belum jadi teman sama sekali.
"Alhamdulillah, Ambu senang mendengarnya. Jadi, Ambu nggak terlalu khawatir kalau Linda pulang ke Bandung. Bakal ada yang menemani sekaligus menghibur."
Wajah Bima tampak semringah, sementara Linda terlihat semakin cemberut.
"Ambu titip Linda, ya. Sejak kedatangan Nak Bima, dia jadi bisa tersenyum lagi. Kalau bisa, buat Linda supaya bisa tertawa lebar."
Mendengar penuturan Ambu Lilih, Bima tampak semakin berseri. "Siap, Ambu. Saya akan menjaga Linda dengan sepenuh hati, segenap jiwa dan raga," ujar Bima bersemangat.