"Mas, nggak keberatan, 'kan, kalau aku selalu ngajak Mas Bram makan bubur ayam di pinggir jalan begini?" tanya Linda setelah mereka duduk di bangku penjual bubur ayam langganan Linda.
Bubur ayam di depan SPBU Dago ini, memang favorit Linda. Selain rasanya enak, toppingnya pun lengkap, mulai dari ayam suir, cakwe, telur ayam rebus, ati ampela, dan masih banyak pilihan topping lainnya. Tak heran, apabila banyak yang mengantre ingin menikmati sarapan dengan bubur ayam lezat aneka topping ini.
"Sha, kenapa selalu itu saja yang kamu tanyakan? Mas suka, kok, dengan kelezatan bubur ini. Bikin kangen."
"Bukan, begitu, Mas. Soalnya, Mas, 'kan, berasal dari keluarga ...." Linda tak melanjutkan bicaranya. Dia mengamati lekat wajah tampan tunangannya itu, khawatir, pria itu tersinggung dengan ucapannya.
"Khawatir Mas gengsi, makan di pinggiran, begitu? Karena Mas berasal dari keluarga berada?"
Linda mengangguk pelan sembari menunduk, tak kuasa membalas tatapan lembut dan teduh milik Bram.