"Jadi, tolong! Jelaskan, Refa!" pinta Akbar.
Refa hanya terdiam, dia tidak bisa memastikan apa dia akan menolong Akbar atau tidak. Sebab, yang diinginkan oleh Refa bukanlah hal itu.
"Refa! Refa!" panggil Akbar, saat dia melihat sorot mata Refa yang melamun.
Refa kaget, "Aku akan berpikir-pikir kembali akan permintaan mu."
"Ayolah, Refa! Please!" paksa Akbar.
"Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya," ucap Refa.
Setelah itu, Akbar menyerahkan semua keputusan kepada Refa. Sebab dia juga tidak ingin terlalu memaksakan kehendaknya. Akbar berpikir, mungkin ada cara lain nanti.
Refa dan Akbar pun berpisah, sebab mereka sudah selesai mengobrol.
"Aku tunggu jawabanmu, Refa!" ujar Akbar.
"Iya."
Dengan lambaian tangan Refa, mereka akhirnya berpisah. Kini, tinggal Akbar sendiri, merenungi semua yang telah terjadi.
"Kenapa begitu sulit untuk mendapatkan saksi dari masalah yang sedang aku hadapi, apa mungkin seperti ini saja!" pikir Akbar.