"Apakah Ning Wei Xing juga mempunyai bagian terhadap pulau itu?" tanya Feng Shao Yao, sementara pikirannya terpusat pada air laut yang berombak. Pohon-pohon palm yang hijau, dan pasirnya yang putih.
"Tidak kok, itu seluruhnya milik anaknya Ning Wei Thing." Nada yang tajam dari suaranya telah menarik pandangan Feng Shao Yao yang menoleh ke wajah Mo Yi Xuan.
"Tetapi jangan merasa kecewa, Nona Feng." Senyum mengejek itu telah kembali lagi. "Wei Xing sendiri sudah sangat kaya dalam hak-haknya sendiri. Tidakkah sudah pernah ku katakan bahwa ia adalah yang paling banyak di kejar-kejar oleh anak-anak gadis?"
Kemarahannya terhadap maksud dari kata-kata yang sinis itu membuat pipinya merah.
"Kekayaan Ning Wei Xing akan membuat titik paling terakhir yang menjadi perhatian Qing Qing?" Feng Shao Yao memuji, namun nadanya juga bertanya.
Dengan jahat, Mo Yi Xuan pun tersenyum.
"Tetapi begitulah keadaannya." jawab Mo Yi Xuan.