Huo Guo mengunci pintunya rapat-rapat. Dia geleng-geleng sendiri memperhatikan sekujur tubuh Chen Xiao yang dilapisi pakaian kumal.
"Seburuk inikah nasib mu sekarang, A Chen?" Huo Guo jadi prihatin.
"Yah, seperti apa yang kau lihat sendiri." kata Chen Xiao apa adanya. "Rasanya lebih buruk bila dibandingkan waktu kita sama-sama di dalam penjara bukan?"
"Memang sih. Tapi, aku tidak akan membiarkan mu terus-terusan bernasib buruk." kata Huo Guo. "Kalau sekarang aku jadi pimpinan proyek, kenapa tidak memberi mu kedudukan yang layak coba? Sebagai wakil ku. Itu baru namanya adil, ya kan?"
"Itu sih tidak mungkin, Guo Guo." kata Chen Xiao.
"Lho kenapa tidak mungkin coba? Aku punya kuasa penuh di sini. Bisa memecat dan bisa menaikkan jabatan karyawan. Termasuk kau, A Chen." Huo Guo tertawa.
"Bagaimana kau bisa sehebat ini sih jadinya?" Chen Xiao heran.
Huo Guo menghenyakkan pantatnya di kursi pimpinan.
