Nyamuk-nyamuk yang beterbangan di dekat telinga, membuat Chen Xiao jengkel. Dengungnya seperti pesawat terbang di dalam gudangg yang hening itu. Kayak pesawat terbang Nipon yang siap menyerang musuhnya.
"Oh nasib, kenapa makin memburuk saja sih. Malam ini aku di suruh menempati gudang bahan bagunan proyek. Tidur beralaskan tikar dan bantal yang apek. Apakah nasib ku akan terus menerus begini?" keluh Chen Xiao nyaris putus asa. Dua ekor nyamuk pun di tempelaknya ketika nyamuk-nyamuk itu hinggap di lengannya.
Malam-malam kemarin dia menempati kamar yang akan dijadikan kantor. Berhubung besok pimpinan proyek akan menempati kamar itu, terpaksalah dia dipindahkan ke gudang.