Berkurung di kamar setiap hari rasanya seperti hidup di penjara. Jenuh dan membosankan. Itu yang dirasakan Tang Shi Qi setelah seminggu tinggal di rumah. Bayangkan, dia cuma punya kebebasan bisa keluar kamar kalau kakak iparnya pergi ke kantor. Waktu dari pagi sampai sore dia bisa berbuat apa saja di rumah itu. Tapi menjelang kakak iparnya datang untuk menjenguk keponakannya, dia harus kembali ke kamarnya. Melampaui malam tanpa suara apa pun. Seolah-olah kamar yang di tempatinya kosong.
Terlampau menyiksa memang. Karena selama ini hati papanya belum juga luluh. Tetap bersikeras tidak mau menerima Tang Shi Qi kembali, meskipun dengan segala upaya telah dibujuk istrinya.
Sampai suatu hari Tang Shi Qi harus datang ke sekolahya. Dia ingin melihat hasil pengumuman ujian. Maka pagi itu, Tang Shi Qi pun berdandan mengenakan pakaian seragam sekolah. Dan ketika dia keluar dari kamar, putri kecilnya menatapnya dengan heran.
"Mau ke mana, ma?" tegur Fu Xuan Nuan.