Chen Wei Ying baru saja pulang dari kantor. Dengan tubuh letih dan perasaan kesal terus masuk ke dalam kamarnya. Tas itu pun di lempar ke meja. Membentur vas bunga sehingga jatuh. Pecah berantakan di lantai. Lalu melepas sepatunya dan di buang ke bawah meja.
Ling Xuan Yuan pun masuk ke kamar itu. Di pandangnya Chen Wei Ying terheran-heran.
"Ada apa, Xiao Ying? Datang kok marah-marah?" tegur mama angkatnya.
"Tidak ada apa-apa kok. Cuma lagi jengkel saja." sahut Chen Wei Ying sambil menguncir rambutnya dengan gelang karet.
"Jengkel sama siapa sih?" tanya Ling Xuan Yuan.
"Sama Mbak Tang." sahut Chen Wei Ying.
"Shi Qi kan sudah tidak ada di sini. Apa lagi yang mesti kau jengkelkan, Xiao Ying?" tanya Ling Xuan Yuan heran.
"Kalau aku cerita pasti mama tidak akan percaya sama aku. Jadi percuma saja." desah Chen Wei Ying kesal.
"Soal Shi Qi?" tanya Ling Xuan Yuan memastikan.
"Yah, kalau bukan dia siapa lagi coba, ma?" sahut Chen Wei Ying.