Qian Nian pun keluar dari ruang kerja mamanya. Kak Fu pun melepas pekerjaannya dan mengambil bucket bunga mawar itu serta memandangnya lama-lama. Sementara hatinya menduga-duga, "Siapa sih gerangan yang berbaik hati begitu?"
Kini perhatian wanita itu tertuju kepada surat yang menyertai bucket bunga mawar itu. Segeralah Kak Fu membukanya. Sebelum membaca isi surat itu ia pun langsung meneliti sang pengirim. Hatinya membaca, "Salam sayang, Chen."
Kak Fu pun tersenyum, lalu di bacanya lah isi surat yang ada di dalam bucket mawar itu.
"Kak Fu yang manis dan cantik,
Sedang sibuk nggak? Maaf ya kalau menganggu. Kalau kedatangan bucket bunga mawar dan surat ini tidak menganggu pekerjaan kakak, aduh senang sekali mah aku.
Tapi, aku sendiri juga sibuk, Kak Fu. Yang sibuk pikiran ku sih. Di sibukkan oleh ingatan terhadap Kak Fu, sejak kita bersama di Shen Zhen, lebih-lebih setelah kita bersama berada di Pulau Bali.