Tak terasa waktu cepat berlalu. Tahun demi tahun berganti begitu saja. Sampai akhirnya tak teras sudah 20 tahun saja berlalu. Sore itu, beberapa orang sibuk di lapangan bagian sebelah barat. Lebih kurang sepuluh orang. Dan jumah itu masih akan bertambah. Di antaranya, Long Yang, yang sudah punya dua anak, tetapi lagaknya masih kayak anak ingusan. Qin Lie yang punya kumis melintang. Chu Rong, yang berusia dua puluh tahun, tetapi lagaknya kayak orang tua. Dan beberapa remaja lainnya, termasuk Jing Song, yang umurnya sudah dua puluh tiga tahun, sudah lima tahun lulus senior high school, tetapi belum juga dapat pekerjaan. Ruo Bai, yang punya muka bulat. Sore ini, mereka sedang sibuk bikin tiang gawang.
Ji Song menggergaji bambu dan Ruo Bai menggali lobang dengan linggis. Sedangkan Chu Rong sibuk mencari kawat.
"Kita mesti bikin yang kuat." ujar Chu Rong.
"Kuat, sih, kuat. Tetapi bahannya mana?" tanya Long Yang sambil menggaruk punggungnya.