Ruo Qing Qing memberikan kecupan hangat di kening adiknya, lalu ia pun perlahan bangkit dan keluar dari kamar itu. Menutup pintu kamar Ruo Qing Xia. Dan pergi bekerja.
Ruo Qing Xia pun tersenyum, ia menggigit bibirnya sambil menatapi kupu-kupu hias, yang tergantung di langit-langit kamarnya itu. Seakan-akan kupu-kupu itu terbang dengan lincahnya ke sana ke mari dengan bebasnya. Seperti dirinya yang kini telah merasa puas dan bahagia. Ia telah dapat menggaet Chen Yan dalam pelukannya. Padahal Ruo Qing Qing begitu sayang padanya. Namun di hati dan pikiran Ruo Qing Xia hanya nafsu dan denam pada kakaknya yang meninggalkan Gu Chuan itu. Hanya karena ketampanan, kekayaan, dan kedudukan Chen Yan. Itulah yang mendorong gadis itu makin berani, dan ia telah berjanji pada dirinya sendiri, akan menanggung semua resikonya.