"Sebenarnya Xu Cheng Ran juga cukup berpengalaman lho, kalau soal gituan. Aku sendiri sebenarnya sudah mau gaet dia. Tapi karena sudah sama kamu, aku jadi mundur deh…!" kata Mu Yun masih saja centil.
Ruo Qing Xia pun kembali tertawa-tawa.
"Kau ini memang nggak boleh lihat cowok nganggur ya kurasa! Maunya di samber semua…!" sindir Ruo Qing Xia.
"Bensin kali, ahh…!!" sahut Mu Yun sambil tertawa-tawa.
Ruo Qing Xia pun ikut tertawa. Keduanya tertawa-tawa riang bersama.
"Sekali-kali kau harus cobain deh, Xiao Xia. Sama Xu Cheng Ran." usul Mu Yun. "Aku yakin kamu nggak bakalan nyesel deh sama dia. Bisa-bisa minta tambah terus, ketagihan…! Ha ha… haaa…!"
"Ahh! Kamu kayak yang sudah nyobaain saja. Eh, Xiao Yun. Aku bukan mau asal samber kaya kamu. Aku bukan main-main kok. Kalau aku cukup satu aja. Tapi bisa terus selamanya…" jawab Ruo Qing Xia polos.
Mu Yun manggut-manggut. Lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Gadis itu pun kembali berpikir sebentar.