Mu Yun sepertinya lega, wajahnya yang masih nampak cemas dengan keadaan dirinya itu. Ia pun dengan perlahan menoleh ke arah Ruo Qing Xia yang juga menatapnya itu. Ruo Qing Xia merasa kasihan dengan nasib sahabatnya itu. Mu Yun pun tersenyum dan berkata
"Okey deh, sekarang kita ngobrol saja di sana aja ya…" kata Mu Yun sambil menunjuk tempat minum, coffee house yang ada di tempat itu.
"Okey deh. Aku pun ikut sedih jadinya dengan keadaan mu sekarang ini Xiao Yun…" ungkap Ruo Qing Xia. "Aku pun juga lagi bingung nih. Seperti yang tadi ku ceritakan pada mu itu."
Mereka pun melangkah ke arah coffee huse sambil ngobrol.
"Jangan, Xiao Xia. Nanti kalau kamu sudah kaya, aku ini bakalan nyesel lho." ujar Mu Yun menasehati Ruo Qing Xia.
"Tidak kok. Persoalan ku dengan mu lain lagi, Xiao Yun. Aku terus terang mencintai Chen Yan." sahut Ruo Qing Xia tegas. Tanpa ragu-ragu.
"Emang persoalan apa sih?" tanya Mu Yun.
"Yah itu soal cinta ku pada kakak ipar ku itu." jawab ruo Qing Xia.