Su En merasa tak enak. Ketika untuk ke sekian kalinya ia melihat Ling Jing hanya diam saja di rumah pada sore-sore yang cerah, perempuan muda itu pun mengungkapkan perasaan tak enaknya.
"Kak Jing… jangan karena aku mengatakan kata munafik di depan mu… lalu kau tak pernah lagi mengunjungi kak Jia Ling. Kasihan kan dia, kesepian jadinya!" kata Su En.
"En En, aku memang sudah memutuskan untuk tidak menjumpainya lagi terlalu sering. Apalagi kami kan berteman biasa saja, tidak lebih kok…" kata Ling Jing.
"Kak Jing, bersikap jujurlah!" Su En pun menyela. "Aku tahu, di antara kalian berdua bukan hanya ada hubungan sebagaimana antara teman, tetapi lebh dari itu. Jadi seperti yang tadi ku katakan, kunjungilah dia kalau kau ingin bertemu dengannya, Kak Jing. Jangan kau tahan-tahan."