"Capcai, mau?" Su En menanya balik.
"Wah, pintar masak juga kau rupanya, En En." sanjung Lu Xian Er.
"Bukan aku, Xian Er. Tetapi beli." kata Su En. "Di ujung jalan rumah ku, ada ibu-ibtu tukang jualan capcai yang mangkal di situ setiap hari. Laris sekali deh pokoknya. Rasanya udah pasti enak banget. Kuahnya pas rasanya!"
"Aduh bikin perut ku jadi lapar saja ih!" Lu Xian Er nyengir. "Aku mau cepat-cepat sampai rumah ah. Tadi pagi mama ku bilang, mau masak gule ayam."
"Eh…. kau mau ikut gak ke rumah ku, En En?" tanya Lu Xian Er menawarkan.
"Lain kali aja deh Xian Er. Aku ingin cepat-cepat pulang ke rumah juga nih." kata Su En. "Bukan untuk makan, tetapi untuk tidur. Kepala ku agak berat deh rasanya!"
"Baiklah kalau begitu. Sampai ketemu ya En En. Sebelum aku punya rencana mau berlibur ke mana, aku pasti akan ke rumah mu untuk menagih capcainya!" Lu Xian Er tersenyum untuk kemudian memacu sepeda kumbangnya sambil melambaikan tangannya.