Melihat wajah Su En yang murung, hati Hu Ge tersentuh rasa iba. Ah, mengapa mereka datang dari keluarga-keluarga yang keras hati memegang adat kebiasaan keluarga besar mereka?
"En En, hadapilah kenyataan dengan besar hati…" kata Hu Ge kemudian sambil mengelus rambut gadis itu. "Kau sekarang adalah seorang istri. Semestinya, aku tak boleh mengajak mu untuk datang ke mari apa pun alasannya. Tak ada hak ku untuk membawa mu apalagi memesrai mu seperti sekarang ini. Siapa pun yang melihat atau mengetahuinya, jelas sekali akan menyalahkan kita berdua, bahkan bisa menyebut kita ini sedang menjalin hubungan cinta gelap. Malahan kau bisa disebut sebagai istri serong. Alangkah rendah jadinya hubungan kita ini, bukan? Padahal…"
Hu Ge tak melanjutkan ucapannya tetapi Su En sudah mengetahui apa yang akan sebenarnya ingin di katakan oleh lelaki itu. Wajahnya pun di angkatnya kembali.