Jam 12 malam. Ye Sung Gi mengetuk pintu. Dan Yi Yi yang baru saja pulang menyelesaikan pengurusan pemulangan jenazah itu tersentak.
"Siapa malam-malam begini yang datang mengetuk pintu, ya?" tanyanya heran dalam hati.
Dengan malas, gadis itu pun menghidupkan lampu depan. Dan melihat ke luar. Ia tercengang. Ternyata itu adalah Ye Sung Gi.
"Ye Sung?!"
"Kau pasti tak mengira kalau aku akan datang ke mari, kan?" kata laki-laki itu.
"Masuklah, Ye Sung…" ucap Yi Yi.
Yi Yi pun langsung memeluk Ye Sung Gi dengan hangat.
"Hei, kau tampak baru saja menangis?" kata Ye Sung Gi. "Ada apa, Yi Yi? Apa yang membuat mu menangis?"
"Ada beberapa kejadian yang sangat menyedihkan hati ku, Ye Sung…" ucap Yi Yi.
"Ah, apa itu, Yi Yi?" tanya Ye Sung Gi.
"Mo Mo…" kata Yi Yi.
Ye Sung Gi menjadi curiga. Namun ia berusah auntuk menahan kecurigaan itu.
"Aku tak keberatan kalau kau ceritakan, Yi Yi…" kata laki-laki itu kepada istrinya.
"Mo Mo tewas…" ucap gadis itu.
"Hah, masa?" Ye Sung Gi tersentak.